Dinul Islam

·         Pengertian Dinul Islam

Dinul berasal dari bahasa arab “addin” yang bearti Agama, sedangkan islam itu sangat luas pengertiannya dan secara istilah disebutkan bahwa Islam itu adalah Keselamat , perdamaian yang meliputi :
1.      Islam itu keselamatn yang artinya seseorang memeluk Agama Islam akan selamat di dunia dan akhirat selama dia menjalankan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadist sebagai pedoman hidup Agama Islam.
2.      Islam Itu Perdamaian yangartinya bahwa Islam itu adalah damai dan cinta perdamaian dan sebaliknya benci terhadap permusuhan.
Secara keseluruhan bahwa Dinul Islam itu adalah agama pembawa keselamatan kepada umat manusia sepanjang hamba Allah tersebut menjalankan Syari’at dinul Islama itu sendir yang berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist .

·         Tujuan Dinul Islam .

Tujuan Dinul Islam yang utama adalah bertauhid kepada Allah. Asal makna tauhid adalah berkeyakinan bahwa Allah itu Esa, tidak ada sekutu baginya, Allah SWT, Mengutus nabi Muhammad SAW membawa risalah Dinul Islam dengan tujuan memurnikan tauhid, yaitu mempercayai dan meyakini bahwa hanya terdapat satu Tuhan yang wajib disembah, dimohonkan petunjuk dan pertolongan-Nya.
Nabi Muhammad Saw, Membawa Dinul Islam berupa wahyu Allah yaitu Al-Qur’an yang menjadi petunjuk dan pedomajn hidup manusia yang pertama disamping sunnah Nabi Muhammad Saw, yang kedua sebagai pedoman hidup manusia. Secara tegasnya tauhid itu aurat nadi segala rupa ibadah dan muamalah. Syair Tauhid adalah kalimat “laa Ilaaha Illallah” dialah sendi utama Dinul Islam.
Dan menurut konsep Islam, ALLAH SWT, Menurunkan agama Islam sebagai agama yang sempurna kepada utusannya yang terakhir yaitu Nabi Muhammad Saw mempunyai tujuan di turunkannya agama Islam ke muka bumi ini adalah :

a.       Mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya .
Hubungan manusia ini dengan Allah dapat dikatakan sebagai hubungan antara makhluk dengan khaliknya, atau hubungan antara yang diciptakan dengan penciptanya. Bentuk hubungan ini dapat dilihat dari firman Allah Swt, dalam Surat Adz-Dzariyat Ayat 56 : “Dan Tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia terkecuali untuk mengabdi kebadaku “.
Dapatlah dipastikan manusia diciptakan hanyalah berbakti kepada Allah. Untuk memberi petunjuk kepada manusia mengenai cara – cara mengabdi yang diperintahkan oleh Allah Swt, maka mengutus nabi – nabi untuk menjelaskan tentang masalah pengabdian itu.

b.      Mengatur hubungan manusia dengan manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial sudah barang tentu hidup bersama dengan anggota lainnya ia bisa mempengaruhi, iya bentuk sesuatu untuk bisa hidup dan berkembang, tetapi kehidupan dan berkembang lebih baik tanpa uluran tangan orang lain. Sehubungan dengan hal tersebut diatas ajaran Islam memberikan pedoman hidup bagi manusia, antara lain berupa seruhan atau anjuran agar sesama manusia saling hidup tolong menolong.
Seperti, Manusia yang mamapu harus menolong yang miskin, yang kuat harus menolong yang lemah, dan yang pandai memberikan pelajaran kepada yang bodoh dan seterusnya. Baik diminta maupun tidak, selama yang diberikan pertolongan itu mau menerimanya. Firman Alla Swt, dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang Bearti :
“ Dan tolong menolong kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan taqwa dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosan dan pelanggaran.”

c.       Mengatur hubungan manusia dengan makhluk lain.
Sebagaimana diketahui bahwa alam diciptakan Allah Swt dan segala isinya adalah diperuntukan kepada manusia. Seperti dalam Qs. An-Nahl ayat 12. Artinya : “ Dan Dia menundukkan malam dan siang matahari dan bulan untukmu, dan dia bintang – bintang itu di tundukkan (untukmu) dengan perintahNya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kamu yang memahaminya.”
Dalam memanfaatkan alam ini manusia tidak terlepas dari peraturan – peraturan yang mengikat mereka. Dunia ini di peruntukkan bukan untuk kepentingan manusia semata-mata, jadi marilah kita sadari pentingnya syariat agama dan pemanfaatan serta pelestarian alam demi kepentingan manusia bersama.

Adapun Tujuan Dinul Islam lainnya :
1.      Menjaga dan memelihara Agama :
a.       Perlunya Melahirkan Ulama
b.      Membudayakan Gerakan Belajar Agama
c.       Perlunya Menguasai Ilmu-ilmu Dasar Islam
d.      Melaksanakan Kewajiban Agama
e.       Ilmu yang Fardhu’ain
2.      Menjaga dan memelihara jiwa.
3.      Menjaga dan memelihara akal.
4.      Menjaga dan memelihara harta.
5.      Menjaga dan memelihara kehormatan.
Abu Al-Qasim Ath-Thabrani meriwayatkan dalam Mu’jam al-kabir dengan sanadnya dari Ghalib al-Qathan, dia berkata, “saya datang ke kufah untuk urusan dagang, saya menginap dengan A’masy. Pada malam hari, tatkala saya hendak turun, A’masy pun bangkit kemudian sholat malam, dia membaca ayat Dan sampai pada ‘Allah mempersilahkan’ hingga ayat ‘sesungguhnya agama pada sisi Allah ialah Islam’. Kemudian diapun mengatakan ‘ aku pun bersaksi dengan apa yang dipersaksikan Allah. Aku ingin menitipkan ini kepada Allah. Aku juga menitipkan kesaksianku pada sisi Allah bahwa sesungguhnya agama pada sisi Allah ialah Islam sebagai suatu titipan.’ A’masy mengatakan hal itu mengatakan beberapa kali. Saya berkata, ‘ sesungguhnya aku mendengar sesuatu dalam ayat ini.’
Ketika pagi tiba saya menemuinya dan berkata, ‘hay Abu Muhammad saya mendengar Anda mengulang – ngulang ayat itu.’
A’masy berkata, ‘ Bukankah kandungannya telah di sampaikan kepadamu?’.
Saya menjawab,’ sudah sebulan saya bersama Anda, namun Anda belum memberitahukannya kepadaku’
A’masy berkata, ‘demi Allah, aku tidak akan menceritakannya kepadamu sebelum satu tahun’
Maka akupun tinggal bersamanya selama satu tahun. Setelah satu tahun berlalu, Maka saya bertannya,  ‘ hay Abu Muhammad, setahun telah berlalu.’
A’masy berkata, ‘Abu Wali telah menceritakan kepadaku dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah Saw, bersabda, ‘pada hari kiamat akan di tampilkan pemilik ayat titipan itu, lalu Allah Azza wa Jalla berkata, ‘Hamba-Ku telah berjanji kepada-Ku dan Aku adalah yang peluing berhak memenuhi janji itu. Masuklah ke dalam surga ku.’”

            Allah menyatakan bahwasannya tidak ada Tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang – orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan ( Yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya Agama yang diridai di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, kerena kedengkian yang ada di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat – ayat Allah maka sesungguhnya bAllah sangat cepat hisab-Nya. (Ali –‘Imran : 18-19).

Nama : Ericha Candra Wahyuni
Kelas : 1EA33
NPM : 12213922

Referensi :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IBD MAKALAH KOTA TUA JAKARTA

ZIGAZ - Cinta Itu Indah

RAEF - HOME