Arti Keindahan Bagi Manusia
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِالرَّحِيْـــــــمِ
Sebelumnya apa itu keindahan ?
Keindahan
berasal dari kata Indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, melok, dan
sebagainya. Keindahan ialah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi dan memiliki daya tarik
yang selalu bertambah .keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera seseorang, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Sebenarnya
sulit bagi kita untuk menyatakan apakah
keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat di nikmati karena
tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu
yang berwujud atau suatu karya. Menurut The
Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika” menurut asal katanya dalam
bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dalam “Beautiful” dalam bahasa
Perancis “Beau” sedangkan Italia dan Spanyol “Bello” berasal dari kata latin “Bellum”.
Akar katanya adalah “Bonum” yang bearti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir di perpendek menjadi “Bellum”.
Dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan
berikut ini :
1.
Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa
menyenangkan bagi yang melihat(Tolstoy).
2.
Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan
yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau
dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their
manual relations and in their relation to the whole (Baumgarten).
3.
Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan
itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi
ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat
digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4.
Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan
(Winehelmann).
5.
Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang
harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat
disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah
yang baik (Shaftesbury).
6.
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa
senang (Hume).
7.
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa
senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak
memberikan pengalaman yang menyenangkan (Hemsterhuis).
Lalu Hubungan Manusia Denga Keindahan Apa ?
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk
keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara
maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang
dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu
keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
Keindahan
tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja
dapat menikmati keindahan.Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai
pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat
(visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang
tersebut.Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu
dan dengan tujuan tertentu pula.
Motivasi
itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat,
mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat
dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia
secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan,
yaitu sebagai berikut:
a.
Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah
tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang
merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa,
pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki. Tata nilai semacam
ini dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga
dikatakan tidak indah. Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan
dengan yang indah. Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat
martabat manusia, misalnya wanita. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman
Balai Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum
wanita. Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah "layar
terkembang" oleh Sutan Takdir Alisyahbana, "Siti Nurbaya" oleh
Marah Rusli.
b.
Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan
ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari
tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.
Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum
agama, dan moral masyarakat. Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak
baik itu tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes
yang antara lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni
berupa sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul "Bersatulah
Pelacur-pelacur Kota Jakarta". Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad
para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai
inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
c.
Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia
itu menderita. Tetapi yang paling menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.
Manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,
serakah, tidak berhati-hati dan sebagainya. Keadaan demikian ini tidak
mempunyai daya tarik dan tidak menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah
diabaikan, dan dikatakan tidak indah. Yang tidak indah itu harus dilenyapkan
karena tidak bermanfaat bagi kemanusiaan.
d.
Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan
melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian
alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya
dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap
ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri.
Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da
Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa
sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat terkenal karena menarik dan
tidak membosankan.Referensi :
- http://oebudhi.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
- http://sahat1ka43.blogspot.com/2012/07/manusia-dan-keindahan.html
- http://blog.uin-malang.ac.id/gudangmakalah/2011/06/17/manusia-dan-keindahan/
- Buku "Garis Besar Estetika" karya The Liang Gie
Nama :
Ericha Candra Wahyuni
NPM : 12213922
Kelas : 1EA33
Komentar
Posting Komentar